google-site-verification=dy6-4HKU8OB7B2b7andp7QKQm5tom6BGjWhsXeZZPl0
Ceria 123 Game Online Terbaik dan Terpopular
https://tinyurl.com/wa-official-ceria123

Review Film: King Richard

Will Smith bukan hanya sekadar menirukan gerak-gerik Richard Williams yang masih hidup, melainkan memang menjiwai dengan mendalam hingga seolah memiliki karakter tersebut.

Apalagi mengingat insiden yang terjadi di panggung Oscar 2022 kemarin, saya sedikit curiga Will Smith mungkin belum melepaskan karakter Richard Williams secara penuh di malam itu. Atau, ia mengeluarkan karakter itu terlalu banyak di dunia nyata.

Sulit menilai mana yang lebih baik antara Will Smith dengan nomine Best Actor lainnya. Namun ketika ditanya siapa yang menarik hati dan menyebut sebagai favorit dari nomine Oscar 2022 pada kategori itu, Will Smith adalah pilihan yang menonjol.

Sehingga, bisa jadi hal ini pula yang mendorong banyak kritikus hingga anggota the Academy memilih Will Smith dibanding Benedict Cumberbatch yang menjadi pesaing beratnya di kategori itu.

Padahal, aksi Cumberbatch dalam The Power of the Dog juga tak kalah ciamik. Aksinya sebagai pria toksik namun menyimpan luka batin yang mendalam begitu memengaruhi bobot film Jane Campion itu.

Namun Will Smith diuntungkan dengan karakter Richard Williams yang digambarkan seolah sebagai stereotipe kepala keluarga ideal, yaitu pekerja keras, pemimpin tegas, penyayang keluarga, serta pembela anak dan istrinya.

Review King Richard: Will Smith bukan hanya sekadar menirukan gerak-gerik Richard Williams yang masih hidup, melainkan memang menjiwai dengan mendalam hingga seolah memiliki karakter tersebut. (dok. Warner Bros. Pictures via IMDb)

Review King Richard: Will Smith bukan hanya sekadar menirukan gerak-gerik Richard Williams yang masih hidup, melainkan memang menjiwai dengan mendalam hingga seolah memiliki karakter tersebut. (dok. Warner Bros. Pictures via IMDb)

Padahal kalau dilihat secara seksama, dampak peran Will Smith tidak sebesar itu dalam King Richard. Justru, emosi penonton lebih termainkan dalam perjuangan Venus (Saniyya Sidney) dan Serena Williams (Demi Singleton).

Walaupun karakter Richard Williams dalam film ini juga membahas berbagai beban, trauma, frustrasi, hingga penyesalan sang tokoh utama di masa lalu, tetap saja itu kurang cukup membuat film ini bergantung pada karakter tersebut.

Secara cerita pun sebenarnya King Richard masih terbilang pop dan renyah, ringan untuk sekelas film biografi dan mengincar audiens juga juri festival-festival film.

Narasi yang dibangun sejak awal dan eksekusinya masih bisa dinikmati dengan ringan, tanpa harus memastikan stok energi untuk fokus seperti saat melihat Spencer ataupun The Power of the Dog.

Andai dirilis di bioskop, King Richard sejatinya adalah film yang cocok diputar usai Lebaran, momen liburan yang biasanya jadi rebutan film-film Indonesia untuk menarik penonton keluarga.

Review King Richard: Secara cerita pun sebenarnya film ini masih terbilang pop dan renyah, ringan untuk sekelas film biografi dan mengincar audiens juga juri festival-festival film.

Review King Richard: Secara cerita pun sebenarnya film ini masih terbilang pop dan renyah, ringan untuk sekelas film biografi dan mengincar audiens juga juri festival-festival film.
: (dok. Warner Bros. Pictures via IMDb)

Selain dari faktor nilai keluarga yang kental dari King Richard, penulis Zach Baylin juga bisa memberikan kisah perjalanan hidup keluarga Williams dengan cara yang nyaman disimak meski hingga berdurasi dua jam.

Pesan dalam film ini dengan beragam sindiran ataupun masalah sosial yang dibahas pun tersampaikan dengan pas dan jelas, tanpa harus repot-repot mencari makna atau membaca pesan tersembunyi.

Berbagai permasalahan sosial yang disajikan Baylin dalam King Richard juga sebenarnya masih bisa terhubung pada kondisi saat ini. Mulai dari perundungan, kenakalan remaja, ekonomi, hingga ikut campur tetangga juga rasial.

Meski begitu, eksplorasi emosi yang dilakukan Baylin rasanya masih terbilang belum dioptimalkan oleh sutradara Reinaldo Marcus Green.

Perjuangan Richard Williams memenuhi tugas sebagai seorang kepala keluarga dan ayah yang ditunjukkan oleh Will Smith memang tak terbantahkan, namun tidak sampai menggetarkan.

Justru, saya mungkin akan lebih tertarik bila ada pengembangan kisah lebih lanjut yang menyoroti Venus dan Serena Williams. Perjuangan mereka untuk saling mendukung sekaligus berkompetisi menjadi petenis terbaik akan menghasilkan drama yang paripurna.

Sehingga, King Richard mungkin memang hanya ditakdirkan sebagai panggung monumental bagi bakat akting Will Smith. Walaupun semua itu rasanya tercoreng oleh aksi sang aktor di atas panggung Oscar 2022 di depan ratusan juta pasang mata dari seluruh dunia.